Pembangkit listrik termoelektrik (Thermoelectric Generator) merupakan suatu perangkat yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik berskala mikro. Prinsip kerja dari TEG sendiri adalah berdasarkan efek Seebeck. Efek Seebeck merupakan fenomena yang mengubah perbedaan temperatur menjadi energi listrik tersebut.
Tujuan dalam pembuatan inovasi ini adalah untuk mengetahui kapasitas energi listrik yang dapat dihasilkan oleh 6 modul termoelektrik secara seri, sehingga kapasitas energi listrik tersebut dapat digunakan untuk mencharger baterai. Inovasi ini dilakukan dengan cara memanfaatkan output panas dari arang briket yang merupakan bahan bakar alternatif dan kerap digunakan untuk memanggang bahan makanan.
Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan inovasi pembuatan pembangkit listrik tenaga termoelektrik ini yaitu , dengan memanfaatkan output panas yang terbuang dari arang briket agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik berskala mikro yang bersandarkan pada penggabungan perangkat termoelektrik generator, sehingga dapat terciptanya sebuah penelitian yang dapat digunakan untuk menggantikan sumber energi tak terbarukan sebagai pembangkit energi listrik.
Hasil dari output tegangan listrik yang didapatkan paling tinggi diharapkan dapat digunakan untuk men-charge batu baterai smartphone dengan bantuan charger smartphone menggunakan USB port, voltage yang umumnya digunakan adalah 5V. Serta Rata-rata charger HP mempunyai output 0,5A hingga 1A atau bahkan 2A.
Energi merupakan suatu obyek yang dapat berpindah akibat adanya reaksi fundamental. Kini,ketersediaan energi di dunia dan Indonesia semakin berkurang (Hasto Sunarno, 2017). Khususnya Kebutuhan energi listrik yang tidak akan lepas dari kebutuhan makhluk hidup dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Hal ini berdampak dengan seiring meningkatnya pertumbuhan yang sangat pesat dalam bidang teknologi, Kebutuhan energi pun akan semakin meningkat. Akan tetapi, tidak semua sumber energi yang digunakan saat ini dapat diperbarui, sehingga seiring berjalannya waktu suatu saat energi ini akan habis. Maka dari itu, pengembangan energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan perlu dilakukan agar dapat terpenuhi kebutuhan energi dan kelangsungan hidup bagi makhluk hidup.
Salah satu sumber energi alternatif dapat dihasilkan dari teknologi tepat guna yang sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan seperti briket dengan memanfaatkan limbah biomassa seperti tempurung kelapa, sekam padi, dan serbuk gergaji kayu jati. Sejalan dengan itu, berbagai pertimbangan untuk memanfaatkan tempurung kelapa, serbuk gergaji kayu jati, dan sekam padi menjadi penting mengingat limbah ini belum dimanfaatkan secara maksimal (Amin, 2000). Apabila output panas dari arang briket dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka akan menjadi sebuah solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan mengalihkan penggunaan sumber energi tak terbarukan menjadi sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampak terjadinya pemanasan global. Salah satu upaya yang dapat dicetuskan adalah dengan penciptaan generator termoelektrik (TEG) yang mampu mengkonversikan perbedaan temperatur menjadi besaran listrik secara langsung walaupun tingkat efisiensi yang dimiliki adalah rendah yaitu 10 %. TEG dapat dimanfaatkan pada hasil daya listrik untuk pengisian aki sebagai penghasil energi alternatif (Bachtera Indarto, 2017). Untuk menghasilkan listrik, material termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai. Untuk keperluan pembangkitan listrik tersebut umumnya bahan yang digunakan adalah bahan semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan yang mampu menghantarkan arus listrik namun tidak sempurna. Semikonduktor yang digunakan adalah semikonduktor tipe n dan tipe p. TEG dapat dimanfaatkan pada hasil daya listrik untuk pengisian aki maupun batu baterai sebagai penghasil energi alternatif.
Mengenai sistem konversi dengan elemen TEG yang memungkinkan dapat digunakan dalam kondisi pemanasan menggunakan output panas dari arang briket. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk melakukan perancangan alat konversi energi dari panas arang menjadi energi listrik yang akan dimanfaatkan sebagai alat charger baterai dengan menggunakan perangkat termoelektrik. Serta, dapat terciptanya sebuah alat yang dapat digunakan untuk membangkitkan listrik berskala mikro dengan sumber energi alternative terbarukan.
1. Tell-Go dapat dimanfaatkan untuk memaggang makanan serta dapat menghasilkan energi listrik berskala mikro yang sederhana
2. Produk Tell-Go memiliki ukuran yang relatif kecil
3. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Tell-Go tergolong ramah lingkungan
4. produk Tell-Go memanfaatkan beberapa sumber energi alternatif yang mudah didapatkan , salah satunya yaitu arang briket.
Nama |
Nadhif ahnaf al wafi |