Ikan koi merupakan salah satu ikan hias yang dipelihara oleh masyarakat selama pandemi untuk mengurangi tingkat stress saat berada di rumah, selain itu di Kabupaten Sragen terdapat beberapa pembudidaya ikan koi. Saat keadaan pandemi berangsur membaik, aktivitas mulai kembali normal, namun kelangsungan hidup ikan koi yang dipelihara dapat terancam karena ikan koi dalam pembudidayaannya harus memperhatikan berbagai aspek salah satunya aspek pemenuhan nutrisi berupa tepat waktu dalam memberi pakan dan lingkungan sekitar untuk mendapatkan warna ikan koi yang bagus.
Dari permasalahan di atas, kami membuat inovasi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan inovasi mesin pakan ikan dan pengontrol suhu otomatis. Pembuatan mesin ini menggunakan bahan-bahan yang tidak terpakai, namun masih dapat digunakan lagi sebagai upaya penerapan gaya hidup berkelanjutan yaitu mengurangi sampah..
Mesin ini dapat memberi pakan secara otomatis sesuai dengan waktu yang telah diatur sebelumnya. Selain dapat memberi pakan secara otomatis, mesin ini dilengkapi pengontrol suhu untuk digunakan untuk mengoptimalkan suhu air kolam sehingga sesuai dengan habitat suhu ideal ikan koi. Kami selaku peneliti berusaha membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan suhu air kolam dengan menggunakan barang-barang bekas sebagai salah satu penerapan dari prinsip 4R (reduce, reuse, recycle, repair).
Barang-barang bekas yang dibutuhkan yaitu, pendingin dan pemanas air yang berasal dari dispenser yang sudah tidak digunakan, pompa, dan temperatur controller. Alat-alat tersebut kemudian disusun sedemikian rupa dan dirangkai dengan alat pemberi pakan otomatis. Sehingga menjadi alat pakan ikan dan pengontrol suhu otomatis dan dapat bekerja dengan baik sehingga ikan koi dapat berkembang dengan maksimal.
Kata Kunci : mesin pakan ikan otomatis, pengontrol suhu kolam, budidaya ikan koi, 4R
Pada masa pandemi seperti sekarang ini di mana mengharuskan semua masyarakat untuk melakukan kegiatan dari rumah hingga mengakibatkan hampir setiap hari masyarakat menetap di rumah masing-masing. Seiring berjalannya pandemi, untuk menghindari stress masyarakat mulai melakukan berbagai macam hobi, salah satunya adalah hobi memelihara ikan hias. Setelah melihat pada praktik dalam masyarakat ternyata kolam ikan juga menjadi salah satu hal yang paling sering kami jumpai di setiap rumah, terutama kolam ikan hias.
Penerapan Kebiasaan Baru mengakibatkan berangsurnya kehidupan secara normal, dengan diperbolehkannya semula bekerja dari rumah menjadi bekerja dari kantor menyebabkan kemungkinan ikan yang di pelihara di rumah terlambat hingga lupa diberi makan.
Menurut situs edukasi.kompas.combahwa ikan hias yang identik dengan warna-warnanya yang indah ternyata membutuhkan perawatan yang cukup sulit dan sangat sensitif terhadap perubahan suhu, cuaca, iklim. Ketika ikan hias tersebut diberi pakan terlalu banyak ataupun terlambat dalam diberi pakan dapat berpotensi pada kematian. Selain itu, ketika terjadi perubahan suhu, cuaca, ataupun iklim pada air kolam ikan hias dapat menyebabkan ikan terkena penyakit, rusaknya warna ikan, bahkan juga dapat berpotensi menyebabkan kematian pada ikan hias.
Ikan koi menjadi salah satu ikan yang menjadi pilihan masyarakat untuk menghiasi kolamnya, selain itu di Kabupaten Sragen terdapat beberapa pembudidaya ikan koi. Dalam pembudidayaan ikan koi harus memperhatikan berbagai aspek. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah nutrisi dan lingkungan. Faktor nutrisi salah satunya adalah ketepatan pemberian pakan ikan koi sedangkan faktor lingkungan salah satunya adalah suhu air di dalam kolam. Menurut jurnal yang dibuat oleh Andriawan (2018 : 1) Ikan koi harus hidup di suhu air 19-25 derajat celcius serta pemberian pakan harus 3 kali sehari pada pukul 08.00, 13.00, dan 16.00.
Bermula dari permasalahan di atas peneliti menciptakan sebuah alat yang bernama KOTAK SUKA (Mesin Pakan dan Pengontrol Suhu Otomatis Untuk Menunjang Produktivitas Pembudidayaan Ikan Koi). KOTAK SUKA merupakan sebuah mesin pemberi pakan ikan secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktu yang telah ditetapkan. KOTAK SUKA juga dilengkapi mesin pengontrol suhu untuk menjaga suhu kolam tetap stabil sesuai dengan suhu ideal kolam ikan koi. Kami menggunakan sensor suhu pada alat temperature controller untuk mengendalikan kinerja dari heater dan cooler sesuai dengan kondisi suhu kolam pada saat itu. KOTAK SUKA peneliti rancang dengan memanfaatkan alat-alat bekas yang masih dapat digunakan antara lain wadah kotak bekas, mesin dinamo low rpm 220 volt, lilin elektrik yang sudah mati, dan komponen heater dan cooler yang ada di dalam dispenser.
Dengan adanya KOTAK SUKA diharapkan pembudidayaan ikan koi di dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu tidak terjadi kekhawatiran ketika kita tidak sedang berada disekitar lingkungan kolam atau sedang sibuk. Sehingga perawatan ikan koi tetap berjalan dengan baik dan ikan koi dapat berkembang secara maksimal.
Dari inovasi yang peneliti buat, KOTAK SUKA memiliki keunggulan :
a) Penggabungan dua alat yaitu mesin pakan ikan dan pengontrol suhu otomatis
b) Menggunakan alat-alat yang ramah terhadap harga dan ramah terhadap lingkungan, serta beberapa alat memakai barang yang sudah tidak terpakai sebagai upaya penerapan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle, repair).
c) KOTAK SUKA selain dapat diterapkan di kolam ikan koi juga dapat diterapkan di berbagai kolam budidaya ikan yang lain.
Nama |
1. Easter Balangga Daniswara 2. Araya Kanniaputri Nuryanto 3. Exsanda Hanyda Marvila |