Penelitian ini ditujukan tak lain adalah kepada masyarakat maupun pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu solusi bagi permasalahan yang sedang terjadi sekaligus kemungkinan permasalahan yang akan terjadi. Masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam pembuatan produk maupun laporan penelitian dikarenakan keterbatasan yang ada, namun tetap kami usahakan untuk menciptakan sesuatu yang terbaik dengan segala keterbatasan yang ada. CAGAR OIL adalah sebuah minyak goreng yang berbahan dasar kemiri dan bawang putih. Produk ini diciptakan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan para konsumen, namun juga sebagai bentuk partisipasi manusia dalam pemulihan kerusakan bumi dan global warming.
Kata Kunci: Minyak Goreng, Global Warming, Minyak Kemiri dan Bawang Putih
Ada dua jenis masalah yang menjadi alasan mengapa kami menciptakan produk ini, permasalahan lingkup dunia yaitu global warming, dan masalah lingkup spasial seperti kelangkaan minyak kelapa sawit di Indonesia. Setelah didalami lebih lanjut, kedua permasalahan ini sebenarnya memiliki sebuah korelasi. Seperti fakta bahwa perindustrian kelapa sawit Indonesia yang ambil bagian dalam menyumbang gas emisi dan memperparah global warming.
Berbagai macam green campaign telah sering digemakan baik oleh para tokoh-tokoh ternama maupun dari kalangan masyarakat biasa. Namun lama-kelamaan hal ini malah menjadi sebuah counterproductive dikarenakan beberapa hal seperti kurangnya kesadaran, atau keterbatasan lain yang membuat tujuan green campaign dilakukan malah menjadi sebuah tolak belaka.
Banyak yang mengatakan bahwa kenegatifan yang dibawa oleh industri perkebunan kelapa sawit itu sebenarnya adalah sebuah wujud kampanye hitam yang dilakukan oleh para negara lain. Hal ini tak sepenuhnya salah, namun juga tak menutup sebuah fakta bahwa memang industri kelapa sawit sudah menjadi sebuah penyakit dikarenakan pengendaliannya yang berat sebelah.
Sebuah rahasia umum bahwa Indonesia merupakan salah satu dari produsen terbesar minyak kelapa sawit di dunia, hal ini dapat diamati dari eksistensi perkebunan kelapa sawit yang hampir menjejaki seluruh daerah Indonesia. Kelapa sawit sendiri telah berperan besar dalam peningkatan devisa negara, pendapatan asli daerah (PAD), dan memperluas lapangan kerja. Namun, tak dapat diungkiri bahwa karena kegagalan pengendalian perindustrian ini mulai menjadi penyakit baik bagi negara maupun dunia.
Banyak negara yang telah melarang penggunaan minyak kelapa sawit dan memilih menggunakan minyak biji bunga matahari, minyak zaitun, dan masih banyak lagi. Hal ini disebabkan minyak-minyak tersebut dianggap lebih sehat dan lebih ramah lingkungan dibanding minyak kelapa sawit. Bukan berarti minyak kelapa sawit harus diberhentikan perdagangannya, namun diminimalisir.
Banyak oknum yang memilih untuk membakar hutan sebelum ditanami kelapa sawit, deforestasi ini dilakukan antara lain karena dianggap lebih menghemat biaya dan mudah dilakukan. Padahal jelas-jelas hal ini akan membuat kerusakan lingkungan dan pemanasan global semakin parah. Tak berhenti di situ, penurunan produktivitas tanah gambut juga menjadi akibat dari ketumpang tindihan dalam pengendalian industri ini. Dikarenakan dampak yang tak dapat lagi diabaikan ini, tak jarang Indonesia mendapat kecaman dari organisasi-organisasi berbasis ekologi dunia untuk dapat mengendalikan penyakitnya ini.
Maka dari itu, kami memiliki ide untuk menciptakan sebuah produk alternatif dari minyak kelapa sawit yaitu minyak kemiri dan bawang putih. Kami memilih dua bahan ini karena dianggap lebih degradable, dan ramah lingkungan baik saat penanaman, pemrosesan menjadi minyak, dan saat pengonsumsian.
Kemiri dan bawang putih ialah sebuah pilihan yang tepat untuk dijadikan pilihan alternatif. Kemiri sendiri sedari dahulu telah terbiasa digunakan untuk berbagai macam pengobatan maupun kecantikan, kemiri dan bawang putih telah biasa dipilih menjadi pemelihara kesehatan manusia. Mengesampingkan efek samping penggunaan kemiri dan bawang putih yang dapat muncul apabila digunakan secara berlebihan, efek samping ini pula dapat dicegah dengan pengolahan dan pemanfaatan yang tepat.
Umumnya kemiri dan bawang putih digunakan tak lain sebagai penyedap masakan, hanya beberapa orang yang menyadari bahwa kedua bahan ini dapat diolah menjadi minyak yang lebih menyehatkan daripada minyak kelapa sawit.
Inovasi ini kami buat dengan dasar menjadikan produk ini sebagai pilihan alternatif dari minyak kelapa sawit. Baik secara penanaman, pemanenan, pembuatan minyak, dan pengonsumsian, minyak kemiri dan bawang putih menghasilkan sedikit emisi yang memperparah global warming. Selain itu produk kami lebih ramah lingkungan, selain bahan utamanya yang menghasilkan minyak, limbah hasil dari pembuatan minyak kami juga kami manfaatkan. Sehingga dapat dikatakan kami hampir tidak meninggalkan sedikitpun limbah yang merusak lingkungan, kami justru memanfaatkan limbah tersebut.
Nama |
Reviana Nur Magfiroh, Yustine Juneytalenta, dan Zaskia Fonelisa Bella |