Musim pancaroba membuat masyarakat rentan terserang penyakit seperti flu, demam, batuk, dan lain sebagainya. Akan tetapi, masih ada masyarakat yang khawatir akan efek samping dan alergi terhadap obat kimia. Saat melakukan aktivitas kita bisa saja terjatuh atau terbentur yang membuat kulit memar, nyeri, bahkan luka. Untuk mengatasi hal tersebut kami membuat inovasi homemade balsam dari bawang merah untuk mencegah flu, batuk, nyeri, dan mengobati luka. Pemilihan bawang merah (Allium cepa) sebagai bahan baku utama dikarenakan ketersediaan bawang merah di Sragen melimpah. Bawang merah mengandung senyawa alliin, asillin, flavonoid, sulfur, dan selenium yang memiliki sifat anti bakteri untuk meredakan flu, batuk, nyeri, dan mempercepat pengeringan luka.
Kata kunci : Bawang merah, flu, demam, dan luka.
Musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau. Musim pancaroba biasanya terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni pada Maret hingga Mei yang merupakan transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Sebaliknya, di bulan September sampai November adalah transisi dari musim kemarau menuju musim hujan. Dilansir dari Cleveland, ada 3 faktor yang meningkatkan risiko terserang penyakit saat perubahan musim, yaitu udara yang lebih kering, cuaca dingin, dan paparan dari lingkungan. Menurut penelitian, daya tahan tubuh seseorang akan menurun pada suhu dingin. Tak heran bila mana fenomena ini membuat masyarakat rentan terserang penyakit seperti flu, demam, batuk, dan lain sebagainya. Berbagai penyakit tersebut memang tidak berat akan tetapi jika dibiarkan akan berakibat buruk terhadap daya tahan tubuh manusia.
Karakteristik setiap orang berbeda-beda begitu pula dengan kecocokan terhadap obat-obatan. Masih banyak masyarakat khawatir akan efek samping yang ada di dalam obat-obatan medis. Dalam pandangan masyarakat Indonesia obat tradisional diyakini minim efek samping dibandingkan dengan obat-obatan medis.
Usia dua sampai dengan tujuh tahun merupakan usia aktif dan waktu yang tepat untuk mengeksplorasi dunia sekitar. Anak-anak di usia tersebut gemar mencoba banyak kegiatan tanpa memikirkan keselamatan mereka. Seringkali terjatuh dari sepeda, terkena mainan, terbentur meja dan lain sebagainya. Tentunya hal ini mengakibatkan orang tua khawatir dan memikirkan solusi agar memar dari luka tersebut lekas sembuh.
Untuk mengatasi hal tersebut kami berinovasi dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah serta dapat dibuat oleh semua orang. Inovasi yang kami buat adalah homemade balsam dari bawang merah untuk mencegah flu, batuk, nyeri, dan mengobati luka. Pemilihan bawang merah (Allium cepa) sebagai bahan baku utama dikarenakan ketersediaan bawang merah di Sragen melimpah. Bawang merah mengandung senyawa alliin, asillin, flavonoid, sulfur, dan selenium yang memiliki sifat anti bakteri untuk meredakan flu, batuk, nyeri, dan mempercepat pengeringan luka.
1. Dapat digunakan untuk segala usia
2. Mudah untuk dibuat di rumah, dibawa dan digunakan
3. Alternatif dari minyak kayu putih, bau produk tidak menyengat
4. Memiliki banyak manfaat dalam satu produk dan minim efek samping
Nama |
Nabilla Mahda Susila, Ririn Marchelina, Reffania Silva |